saya baca-baca blog tetangga, katanya di jakarta ada di daerah cawang. halah, jauh amat siy. masa' iya, di cilegon nggak ada yang jual oven. wong ada yang nerima pesanan kue ulang tahun, masa' nggak ada oven?
tak disangka, suatu sore, lewat di satu jalan, oven-oven berjejer disatu toko. belakangan saya tahu kalau didalam, ada juga beraneka bahan kue. jadi ada peralatan membuat kue sekaligus bahan-bahannya. sekali datang saya hanya melihat-lihat dan melirik harganya. ada yang sesuai dengan budget dan besar ruangan atau tidak.
setelah dirumah, beberapa hari kemudian, saya memutuskan beli yang paling kecil dengan harga paling murah. sebab saya masih belajar, investasinya jangan terlalu besar, dan dapur saya asli type rumah 21. jadi kalau oven dengan gas yang buesar itu, saya musti nitip ke rumah tetangga :-P selain itu, saya punya mixer juga kecil. kapasitas mixer dan oven musti cocok kan.
oven di foto itu harganya hanya seratus ribu rupiah. dari tugas perdananya sampai sekarang sudah sekian ratus kali untuk memanggang kue. berdasarkan -ilmu- yang didapat dari berbagai blog, alhamdulillah belum pernah terjadi 'kecelakaan' seperti gosong. memang pernah kebrangas karena apinya terllau besar.
sekarang, sedikit sudah mulai bisa memanggang kue, sudah mencoba beraneka resep kue, saya sedang merencanakan menggantinya dengan oven yang lebih besar dengan gas. apalagi teman saya kemarin -karena pindahan- merelakan tabung gas besarnya untuk saya. thank you ya, est. kali aku buka toko kue ajah. biar kerja tapi tetap main sama anakku.
kapan ya, beli oven gas yang besar?
eh, by the way anyway busway, oven di foto diatas itu disebut oven tangkring karena dia digunakan dengan 'menangkringkannya' diatas kompor. jadi oven model ini, menurut saya, sangat sesuai untuk pemula dan kuenya hanya dikonsumsi keluarga yang jumlahnya tidak lebih dari 4 orang. kalau saya membuat cupcake, oven ini sekali manggang hanya muat 9 cupcake. bisa siy, dipaksain sampai 12, kalau kue tertentu yang tidak mekar cuma munjung naik ajah. katanya niy, oven model ini ada beraneka rupa harganya. saya tidak tahu berapa macam. sebab di toko itu hanya ada 2 macam. dan menurut saya, yang ini tampilannya lebih bagus.
didalamnya ada 3 rak kawat. tapi saya biasanya hanya menggunakan satu rak saja yang ditengah. akhirnya memang hanya yang tengah.
oh, ya. sebelum digunakan, oven ini dipanaskan dulu sekitar setengah jam. saat itu akan tercium bau tidak sedap seperti karet hangus. tapi tidak lama. ini saran dari mbak yulia maki cakes dot com. thank's ya, bu. kemudian -versi saya- setelah dingin saya bersihkan dan dilap dalam dan luar. baru kemudian saya mencoba untuk pertamakalinya memanggang kue.
setelahnya, apapun kue yang akan dipanggang, selalu panaskan oven terlebih dahulu. supaya panasnya stabil. dan dichek lagi sebelum loyang kue berisi adonan dimasukkan.
aduh, ada lagi. pas teman saya, oom shawn from amerika datang berkunjung, sebelumnya sudah pernah baca blog ini, terpana dan takjub melihat oven saya. how do yo know the temperature? aduh, baking dengan intuisi begini. akibatnya, oom shawn tidak jadi manggang kue dengan resep istimewa dari restorannya. jelas oom shawn tidak tahu bagaimana cara menggunakan oven tangkring. he he he ... :-p
oom shawn, kalau kesini lagi, insya Allah, saya sudah punya oven yang layak dan ada termometernya. jadi oom shawn bisa bikinin dik okta kue yang uenak yah!
Wakakakakakak..great oven !! Shawn lupa beli satu, lagian dia udah excess baggage juga pas balik ke Amrik :P Nx
ReplyDelete