Sunday, November 22, 2015

portuguese egg tarts

hehehe ... it is cute, isn't it? hasil menculik di pinggir lapangan dekat kelurahan kira kira 2 bulan yang lalu. jadi sekarang kira kira umurnya 3 bulan. masih lucu lucunya. suka menggigit apa saja. kalau tidur melingkar kecil bundar seperti bola hitam berbulu.g sengaja sepulang drop di stasiun lewat lapangan. dari jauh ada anak kecil laki laki seumuran 9 tahunan lari lari dikejar kucing yang lebih kecil. dari jauh keliatan lucu. ekornya panjang dan jalannya masih tertatih tatih. langsung aja brenti dijalan terus tak kejar. tak tanya katanya bukan kucingnya tapi suka nginthilin. tak minta ya? si bocah ngangguk aja. hahaha ... tak gendong tak bawa pulang. tadinya namanya farah quinn. makin lama diperhatikan sementara dia bertumbuh ternyata jantan. disepakati namanya rudolph diesel. katanya anakku itu nama penemu mesin diesel. oke boss, namanya diesel. 
 ini ada oleh oleh dari tokyo. kemasannya yang sangat menarik. memeberi kesan sangat mewah. sebab terbuat dari hard box hitam, didalamnya bersekat sekat. masing masing kue masih dibungkus lagi dengan apa namanya seperti terlihat di foto. disetiap kemasan ada silica gel. kemudian box masih dibungkus dengan kertas kado yang tebal warnanya hijau seperti warna gambar dan tulisan di kemasan kuenya. kemudian box yang dibungkus kertas kado tadi dimasukkan ke dalam tas kertas berwarna putih dengan pola gambar bulat bulat tinta hijau konsisten dengan kemasan kue yang didalam. jadi mau makan kue musti ngeluarin dulu boxnya dari dalam tas, membuka kertas kadonya, membuka boxnya, baru buka kemasan kuenya. oh ya. setiap kue juga diwadahin dengan mika bening sebelum akhirnya dibungkus. jadi silica gel tadi tidak bersentuhan dengan kue.
semua kue ini sebenarnya rasanya sama saja. mirip lapis legit dengan rasa green tea. berbeda yang bentuknya saja. ada yang bolong ditengah seperti roda, yang berbentuk seperti daun itu kemasannya juga bergambar sama dengan bentuk kuenya, yang ini ada isinya kacang merah, yang kotak itu ya biasa aja. 
baca baca dan dengar cerita, sebaiknya diperiksa dulu kehalalan makanan yang dibeli di negara negara tertentu yang tentunya muslim adalah penduduk minoritas. jadi nanya deh via whatsapp kepada teman yang sudah lama tinggal di tokyo dan bahkan berumah tangga disana. dari 3 macam oleh oleh hanya satu yang tidak halal karena ada gelatin dan liquor didalamnya. sayangnya ini adalah makanan yang paling hot. tokyo banana. temanku ini tahu banget niatku tanya soal halal haramnya. selain dia baca ingredients yang kukirim via whatsapp, dia juga telepon ke nomor yang tertera di kemasan. thank you so much ya tika ...
nah, yang ini adalah hasil belanja online. awalnya dulu beli langsung di tokonya di negara asalnya. belinya cuma iseng iseng. g sengaja nyasar di supermarket padahal tadinya mau nyari makan setelah seharian makan indomie. sebut merk. memang makan itu. asli. enak banget rasanya apalagi jauh dari kampung halaman. eh, dipake dipake kok cocok banget ya. rasanya enak sekali di kulit dan diingat ingat harganya masih masuk dalam neraca perdagangan eh dompet anggaran. karena cocok ini dibelikan lagi waktu ada dinas di tempat yang sama. sebenarnya belinya banyak juga. ada 6 pot yang kedua. tapi kan dipake juga setiap hari. itu juga sudah 2 atau hampir 3 tahun yang lalu. 
puncaknya anakku kena cacar air. kalau tak kasih bedak dingin yang warnanya jadi putih dan jadi coreng moreng, pasti dia g mau. padahal meski dia cowok, g mau juga dia terlihat bertutul tutul tapi bukan macan. buka buka lemari masih ada ini sebotol lagi. mestinya bagus juga untuk kulit meski kena cacar air, sebab dia cepat sekali meresap dingin dan tidak berbekas tidak lengket. jadilah sampai habis dipake ngobatin cacar air. 
beberapa hari setelah ngolesin cacar air dengan aloe vera, kepikir nayri online. coba deh beli harga 3 pot sedang sale. setelah sampai barangnya, baunya g sama. tulisan di kemasannya g sama. dipake dirasa rasa juga g sama babar blass. huks huks huks ... mana bisa beli aslinya? anybody, help help ...
 okay balik lagi ke selera asal. setelah kemarin jalan jalan ke holland makan kue mentega, hari ini kita ke portugal. eh tidak. ke macau saja yang lebih dekat dan free visa wkwkwk. katanya asal muasal kue ini dari portugis yang berlayar ke macau menjadikannya beberapa saat penjajah disana. tetapi berjalannya waktu, kue ini lebih terkenal sebagai kue dari macau atau hongkong. terutama hongkong. meskipun namanya tetap portuguese egg tart. ada egg tart yang lain yang disini disebut kue lontar. beda pada kulitnya. yang satu dari pastry satu lagi dari puff pastry.
 untuk menghindari kerepotan, saya beli puff pastry merk edo. satu satunya merk yang ada di supermarket langganan. kayanya di tbk tbk di juga ada. sayangnya belum pernah beli jadi tidak bisa kasih tahu merk nya apa. puff pastry biasanya ada di bagian rak pendingin. barengan dengan frozen food lainnya. harganya cukup mahal menurutku. tetapi sebanding dengan kerepotan kalau harus bikin puff pastry sendiri. dikemasannya ada caranya bagaimana menggunakannya dengan benar. umumnya dikeluarkan dulu, ditutup serbet bersih sekitar 20 menitan. baru bisa diolah menjadi beraneka makanan dengan puff pastry. bisa bikin zuppa soup atau stik keju atau diisi dengan pisang jadi mollen pisang, dan banyak lagi.
 
 filling :
6 butir kuning telur
1 putih telur
150 gram gula pasir
1 sendok makan maizena
400 ml susu
sejimpit garam

aduk semuanya sampai homogen dan gula pasirnya larut kemudian saring jika perlu, tuang kedalam pastry yang sudah disusun kedalam cetakan muffin 3/4 penuh
panggang sampai matang dengan api sedang cenderung kecil supaya adonan isi tidak meluap
 


Before introduced to Hong Kong, it is reported that it was first found in 1920s Guangzhou. Because of the First Opium War, European Culture expanded in Guangzhou. During the 1920s, the competition between hypermarkets are becoming more and more brutal. One of them provided a new kind of dim sum to the market in order to win the competition, and then the others followed.
Custard tarts derived from the Portuguese pastry were introduced in Hong Kong in the 1940s by cha chaan tengs via the Portuguese colony of Macau.[citation needed] Hong Kong egg tarts are an adaptation of pastel de nata, popular in Macau. Canton (modern Guangdong) had more frequent contact with the West, in particular Britain and Portugal, than the rest of China. Also, being a neighbour of Macau, Hong Kong has adopted some of the Macanese cuisine.
Other than Egg Tart, there is also the Coconut Tart.
https://en.wikipedia.org/wiki/Egg_tart

Guangzhou cuisine

By today's Guangzhou, egg tart is one of the dim sum cuisine in Dim Sum House. In Guangzhou, there are 3 basic types of cuisine: Egg tart, Pastel de nata which also call the Portuguese tarts and the Coconut Tart.
Egg tart plays a leading role in Guangzhou's Dim Sum in the industry rather than Shrimp Dumpling in public acknowledgement. Contrast to other Dim Sum, egg tart has the least creation and developement because of its status. So some scholars said that it is the symbol of Cantonese Culture while they think that the core of the culture is fusion based in tradition, and the egg tart is the fusion for Cantonese and Western Culture.

Hong Kong cuisine

Today, egg tarts come in many variations within Hong Kong cuisine, including egg white, milk, honey-egg, ginger-flavoured egg, which are variations of a traditional milk custard and egg custard, and also chocolate tarts, green-tea-flavoured tarts, and even bird's nest tarts.
Overall, egg tarts have two main types of crusts: shortcrust pastry or puff pastry, traditionally made with lard rather than butter or shortening.[1] They are both filled with a rich custard that is much eggier and less creamy than English custard tarts.
Unlike English custard tarts, egg tarts are not sprinkled with ground nutmeg or cinnamon before serving.[2] It is also served piping hot rather than at room temperature like English custard tarts.[3]
Chinese egg tarts can be found in Hong Kong, Macau, and other parts of China. There is a slightly difference between Hong Kong and Macau versions. Macau’s version was brought by Portuguese colonizers. The Portuguese egg tarts made its way to Hong Kong, where it was influenced by British custard tarts. They are a bit more glassy and smooth.

No comments:

Post a Comment