sekali bikin roti, tidak cukup. pengen bikin lagi. sesaat sebelum anakku panas tinggi karena kelelahan dan kurang tidur, dia minta dibuatkan roti kismis seperti yang dijual di bakery di mall mall itu. sayangnya, tidak tahu seperti apa. kutawar, dibikinin mama roti sendiri dikasih kismis ya? dia mau tetapi tentu saja, tidak mirip, katanya. roti kismis bakery itu dikasih ibu guru di kelas setelah mereka lelah bermain dan belajar. rotinya panjang kemudian dipotong potong. kemungkinan besar, lelah dan makan bersama sama teman teman sekelas dan ibu guru adalah faktor yang paling berpengaruh dibanding rasa roti kismis itu sendiri. jadinya hanya dicicip sepotong sepojokan, roti sisanya dibagi bagi saja ...
yah, yang penting emaknya sudah berusaha memenuhi keinginannya. lalu dia demam, untungnya, mid test sudah berakhir. jadi memulai libur dengan demam. setelah cukup membayar utang tidur dan kekurangan gizi, baru kesehatannya pulih, dan bisa bermain lagi dengan sepupunya yang sudah hampir dua minggu disini :D
roti kismis ini dibuat sama dengan resep roti kasur posting sebelumnya tetapi kentang diganti dengan labu kuning. karena labu kuningku berair banyak, air yang tercantum dalam resep tak kurangi 50 ml supaya tidak terlalu lembek dan susah dibentuk. tetapi ternyata sedikit lagi air akan lebih moist hasil akhirnya. oh, ya. selain itu, ada tambahan sekitar 100 gram kismis yang direnda air panas kemudian ditiriskan sebelum dicampur dengan adonan yang sudah elastis. baru proses selanjutnya seperti resep sebelumnya.
No comments:
Post a Comment