dulu, pertama kali masuk dapur, alasannya, karena melihat cupcake yang cantik cantik di internet. di toko malah belum pernah lihat waktu itu. rasanya seperti apa juga tidak terbayang. berkat internet, buku - majalah - tabloid, dan serombongan teman teman, akhirnya puluhan jenis cupcake keluar dari ovenku :D kemudian bosan dengan cupcake dan muncullah ide ngutak atik resep sampai ada cupcake dari nangka dan kedondong wkwkwk lalu si papa g mau lagi makan cupcake ku lha rasanya makin ajaib.
bosan dengan cupcake, belajar membuat cake besar. beli beraneka loyang yang belakangan ternyata tidak terpakai. sebab belum tahu bahwa ada ilmu konversi volume resep. dari loyang kecil ke besar atau sebaliknya. akibatnya musti "membangun" gudang dibawah genteng untuk menyimpan tumpukan loyang dan macem macem peralatan lain yang dalam sehari hari ternyata g terpakai. wkwkwk itulah kenapa sekolah atau kursus apapun menjadi mahal. direncanakan semua barang barang itu mau dikeluarkan dari gudang atap dan dijual murah aja atau diberikan kepada yang butuh. tetapi entah kapan.
setelah segala macem cake besar yang menarik hati dicoba, ganti bikin beraneka pie. dan seperti sebelumnya, banyak peralatan yang dibeli demi belajar untuk membuat pie yang ternyata tidak berguna. wkwkwk but the best way for auto or selflearner is trial and error. in my version at least.setelah pie dari yang enak dan g enak dan mulai diutak atik, mulai kangen dengan rasa indonesia. mulai bikin cemilan tradisional. itu juga memakan banyak printhilan yang akhirnya banyak yang tidak terpakai. sampai juga ke cake serba dikukus lalu sampai juga beberapa kali ke masakan lalu kue kering lalu sekarang belajar membuat puding busa.
jadi inilah akibat belajar puding busa ... :)
No comments:
Post a Comment