Wednesday, December 08, 2010

SERBA SINGKONG!

sebagian masa kanak-kanak saya dihabiskan di daerah tandus di dekat pantai selatan yang ombaknya menggelora. gempa kecil-kecilan sering terjadi terutama tengah malam. dimana ular bisa saja ikut masuk rumah karena tersesat. makanan pokok penduduk disana adalah gaplek. singkong atau ubi kayu atau cassava yang dikeringkan dan diolah lagi. sayuran tidak mudah didapat. jadi, kalau tiwul dimakan dengan sayur lodeh yang isinya cabai rawit semua. puedass bukan main. sayangnya waktu itu saya belum masuk ke dapur. jadi olahan singkong masa lalu paling dicampur jadi kolak, direbus, digoreng, atau dibikin tape singkong. sekarang ini, ketika orang semakin pintar dan kreatif, banyak sekali resep-resep baru untuk mengolah bahan pangan. seperti dua dibawah ini :))

rainbow cassava
bahan :
1000 gram singkong parut diperas sedikit airnya
200 gram gula pasir
1 bungkus agar-agar bubuk putih
400 ml santan
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh vanila
cara membuat :
panaskan dandang dan siapkan loyang dialasi plastik dan diolesi minyak.
campur seluruh bahan dan diaduk rata.
bagi menjadi 3 atau 4 bagian dan masing-masing diberi warna berbeda.
tuang satu warna adonan ke dalam loyang dan kukus selama 15 menit.
begitu seterusnya setiap lapisnya.
lapis terakhir dikukus 20 menit.
setelah matang, dinginkan dahulu baru kemudian dipotong dan sajikan dengan kelapa parut yang sudah dikukus dan dibumbui sedikit garam.

PROL TAPE

bahan :

400 gram tape singkong dihaluskan

125 gram gula pasir

1/2 sendok teh garam

3 butir telur dikocok lepas

35 gram tepung terigu

150 ml santan

50 gram margarin dilelehkan

1 kuning telur untuk olesan

cara membuat :

aduk seluruh bahan sampai halus, licin dan rata.

panggang didalam oven yang sudah dipanaskan lebih dahulu.

sumber : buku "SNACK SNACK ASIA " dari Sedap.

mungkin nantinya dari waktu ke waktu akan lebih banyak resep yang memanfaatkan kekayaan alam indonesia yang buanyak buanget. diolah menjadi lebih enak, lebih praktis cara membuatnya, dan mempunyai penampilan yang "lebih menjual".