entah dari kapan, tiba-tiba saya pengen kaya' nenek almarhumah. nenek dari mama saya. setiap kali menyambut ramadhan, pasti sibuk memasak makanan dan kue untuk dibagikan ke tetangga. sekitar 30-40 kotak. dimasak sendiri. padahal dulu saya sering menggerutu kalau disuruh membantu. memasukkan sejumput abon sapi dan melipat pinggiran pastel untuk kemudian digoreng. nenek almarhumah bisa membuat ukuran dan lipatan pastel menjadi seragam. selain itu, nenek membuat lemper isi ayam. masakannya, semakin sepuh nenek saya, semakin sedikit jenisnya dan belakangan sama persis menjelang tahun-tahun terakhir kehidupan beliau. mungkin karena beliau sudah mulai lelah mengerjakan sendiri atau sudah lupa dengan resep-resep jaman dulu.
ketika kemarin saya kembali ke mantan rumah nenek almarhumah, menjelang ramadhan sekian belas tahun setelah nenek wafat, mendadak saya merindukan suasana sibuk di dapur yang dilakukan nenek dulu. mendadak saya ingin bisa seperti nenek saya. memasak segala sesuatunya sendiri kemudian dibagikan kepada kerabat dan tetangga. saya tidak tahu berapa banyak dari cucu beliau yang mempunyai kenangan indah seperti saya. tetapi mengingat beberapa tahun saya tinggal dengan beberapa sepupu, rasanya hanya saya yang mengalami kenangan seperti itu bersama nenek.
memang selalu begitu ya. kita tidak pernah menghargai apa yang dimiliki sebelum kehilangan.
mbah, mugi-mugi Gusti Allah maringi suwarga kagem embah. amin.