bosen to, makanan import terus? sudah nyimpen kacang hijau kupas sekitar beberapa tahun atau abad lalu. duluuu pernah bikin isian kacang hijau ini. yang pertama masih mentah dan nglethes. yang kedua berhasil dan enak tetapi sudah tidak ada energi untuk melanjutkan jadi kue apapun. akhirnya tak jadiin filling cupcake cokelat. tetep enak. malah bisa nggaya. east meets west :)
berhubung kemarin ngurusin pekerjaan hasilnya malah emosi -bukannya honor yang besar dan menyenangkan-, meliburkan diri sendiri. sak anakku tak ajak libur sekolah. dirumah saja. malas-malasan. nggelosor didepan lemari buku. tampaklah segunduk kekacauan. guntingan koran, tabloid resep, buku resep, kertas mewarnai, dan kertas lipat anakku campur aduk nggak keruan. daripada bengong malah makin emosi, akhire singsingkan lengan dan membereskan kekacauan. note : jangan beli lemari buku dengan pintu kaca. kalau kacau balau, terlihat dengan mudah dan sangat mengganggu pemandangan. sambil rapi-rapi, milah-milih, terbaca resep ini di majalah sedap pemula dan teringat dengan kacang hijau kupas simpenan itu. teriak : mbaaaaakk, kacang hijau kupasnya masih ada? tolong dikeluarin terus ditimbang dan dijemur. habis itu dicuci dan direndam yah. akhirnya lemari tampak lebih rapi. pergelangan tangan kiriku -seperti biasa- berdenyut-denyut nyeri. ternyata ngangkatin dan mindahin buku itu terlalu berat untuknya. tapi sudah sore, mbak mau pulang. ngelirik rendaman kacang hijau yang mulai mekar. menjelang gelap, nyemplung dapur. contekan dibaca baik-baik dan beraksi. jadilah isian kacang hijau enak ini. hubby nanya ; ini apa siy? kacang hijau. sudah matang. boleh dimakan kok. hubby nanya lagi ; ini mau buat apa? belum tahu jadi apa. sudah capek.. besok dipikir lagi jadi apa. tolong kalau sudah dingin, ditutup ya. terus tidurrrrrrr ... :) kukiran mau bolos pekerjaan dan bolos sekolah lagi. ternyata anakku mau sekolah. jadi nasib kacang hijau terlantar dulu sampai nanti siang.
berhubung kemarin ngurusin pekerjaan hasilnya malah emosi -bukannya honor yang besar dan menyenangkan-, meliburkan diri sendiri. sak anakku tak ajak libur sekolah. dirumah saja. malas-malasan. nggelosor didepan lemari buku. tampaklah segunduk kekacauan. guntingan koran, tabloid resep, buku resep, kertas mewarnai, dan kertas lipat anakku campur aduk nggak keruan. daripada bengong malah makin emosi, akhire singsingkan lengan dan membereskan kekacauan. note : jangan beli lemari buku dengan pintu kaca. kalau kacau balau, terlihat dengan mudah dan sangat mengganggu pemandangan. sambil rapi-rapi, milah-milih, terbaca resep ini di majalah sedap pemula dan teringat dengan kacang hijau kupas simpenan itu. teriak : mbaaaaakk, kacang hijau kupasnya masih ada? tolong dikeluarin terus ditimbang dan dijemur. habis itu dicuci dan direndam yah. akhirnya lemari tampak lebih rapi. pergelangan tangan kiriku -seperti biasa- berdenyut-denyut nyeri. ternyata ngangkatin dan mindahin buku itu terlalu berat untuknya. tapi sudah sore, mbak mau pulang. ngelirik rendaman kacang hijau yang mulai mekar. menjelang gelap, nyemplung dapur. contekan dibaca baik-baik dan beraksi. jadilah isian kacang hijau enak ini. hubby nanya ; ini apa siy? kacang hijau. sudah matang. boleh dimakan kok. hubby nanya lagi ; ini mau buat apa? belum tahu jadi apa. sudah capek.. besok dipikir lagi jadi apa. tolong kalau sudah dingin, ditutup ya. terus tidurrrrrrr ... :) kukiran mau bolos pekerjaan dan bolos sekolah lagi. ternyata anakku mau sekolah. jadi nasib kacang hijau terlantar dulu sampai nanti siang.
keributan di pekerjaan belum selesai juga dan sudah tidak ada setok sabar baik didalam maupun diluar gudang. jadi terserah deh kalian mau apa. yang jelas tindakan dan sikap kalian tidak bisa diterima. sangat meremehkan :( sebelum tumbuh tanduk makin banyak di kepalaku, mendingan pulang saja. kunci pintu dan jemput anak. mari kita pulang, nak sayang. sampai dirumah melanjutkan mencari wangsit untuk isian apa kacang hijau itu. daripada wangsit ditunggu ternyata tidak datang, sambil cerita ke si mbak soal keributan tadi, kacang hijau tak bulet-buletin segedhe kakak kelereng. si mbak nanya ; bu, ini mau dibikin apa? sebentar, mbak. saya cari dulu resep yang cocok. setelah selesai dibuletin, aduk-aduk resep yang diam-diam sudah selemari penuh sampai ada yang diumpetin dibawah kasur. nah, ini dia, mbak, resepnya. bahannya ada semua dan ada foto cara bikinnya. berhubung sudah sangat siang, waktunya anakku tidur. si mbak yang bikin kulitnya. waktu aku bangun, sudah dapet dua pertiga. diwarnai persis contekannya. si mbak ini memang pinter. jam 4 sore, mateng semuanya kumplit dengan kuah santan. semangkok dibagi untuk tetangga. entah apa katanya. tetapi menurutku enak dan legit banget. nanti, ramadhan, kalau masih ada umur, bikin lagi untuk buka puasa. tapi dikukusnya langsung dalam cup-cup foil. jadinya pasti lebih cantik :)))) bytheway, hubby malah nggak jadi makan ini. yang dimakan seperempat loyang peach tart itu. katanya ; kok potongannya gedhe banget siy? kekenyangan niy. lha, siapa yang nyuruh makan segitu banyak? wong itu tadi dipotong mau difoto kok :P