Showing posts with label bakeware. Show all posts
Showing posts with label bakeware. Show all posts

Tuesday, February 12, 2013

cleaning my oven

satu hal yang penting dari seluruh proses memanggang adalah membersihkan ovennya. oven diatas ukuran 60 x 40 cm tanpa merk, tanpa termometer, jadi harganya hanya delapan ratus ribu rupiah saja. untuk jualan kecil-kecilan, untuk menyenangkan keluarga dengan homemade cake or bread, sudah sangat cukup. lebih dari cukup. dulu, oven tangkring saja, bisa manggang japanese cheese cake dengan sempurna. oven harus rajin dibersihkan. kalau tingkat pemakaiannya tinggi, berarti tingkatkan juga pembersihannya. supaya awet. oven ini sudah lama terlantar sehingga banyak karat di bawahnya. itu, keliatan kan, dijungkirin supaya bisa dibersihkan.
karena terhitung parah, terlantar lama, oven ini diamplas dulu sampai bersih, kemudian dilepaskan bagian dimana apinya keluar supaya lubang-lubang kecilnya bisa dibersihkan juga. 
keluarlah bubuk seperti diatas setelah diamplas dan dijungkirkan. baru setelah itu dilap dengan lap yang lembab -bukan basah dan bukan kering -kemudian biarkan dulu oven dalam keadaan terbuka dan letakkan di ruangan yang terbuka, atau teras, misalnya. supaya menjadi benar-benar bersih dan kering. baru digunakan lagi. diharapkan, setelah diamplas, dilap, dibersihkan menyeluruh tadi, apinya keluar merata dan berwarna biru. sehingga cake atau apapun yang dipanggang didalamnya matang sempurna dan bersih juga :)
itu, lubang-lubang sangat kecil dibersihkan dengan kawat supaya gas yang keluar bisa optimal. apinya biru dan merata. memang oven model semacam ini, tidak akan sehebat oven dengan ukuran sama tetapi harganya nyaris 5 kali lipatnya, tetapi tidak buruk juga. untuk mencapai warna matang keemasan, rajinlah mencoba setiap jenis makanan dipanggang. seberapa panas dibutuhkan, seberapa lama, dan menyesuaikan dengan jenis makanan juga loyangnya. 
apapun jenis ovennya, rajinlah membersihkannya :) 
dengan adanya proses wajib ini dari hasil akhir cake yang lezat dan cantik, wajarlah bagi para bakul kue, untuk memperhitungkan biaya perawatan dalam harga jual cake atau rotinya. lihat, saya perlu bantuan untuk membersihkan. padahal oven saya kecil saja. kalau bakul kue beneran, dengan ukuran oven yang mungin 3 kali lipat, pasti membutuhkan usaha lebih besar kan?

Saturday, January 19, 2013

BREAD MAKER

hubby suka banget makan roti tetapi bikin roti selama ini, bikin LG alias lengan gedhe dan pegel luar biasa. karena roti dengan resep sebagus apapun kalau tidak diuleni sampai elastis, hasil akhirnya akan kasar, pori-porinya besar dan keras saat dimakan apalagi kalau sudah dingin. kemudian ada bread week di ncc yang bikin panas hati melihat beraneka varian roti yang dibuat. sempat beberapa kali bikin donat. roti goreng juga. yang plain pernah yang dicampur dengan umbi-umbian juga pernah. menurutku hasilnya belum maksimal. kemudian browsing terlihat di beberapa blog - yang memang sering bikin roti - mereka pakai breadmaker ini. lalu kepincut dengan iklan teman ncc er juga kalau breadmaker ini bisa bikin roti tawar dalam satu jam. dari mentah sampai mateng empuk. waaah ... woooowwww ...
bread maker keluaran kenwood ini memang seperti yang diiklankan. dalam sejam keluarlah roti tawar :) teksturenya lumayan empuk tetapi padat. pori-porinya rapat. kalau saya suka dengan tekstur seperti itu. tidak suka roti yang terlihat buesar diluar tetapi sekali gigit langsung kempes. dan memang resep roti tawar yang dipakai resep dari kenwoodnya yang nota bene made in amerika ya. jadi disini hanyalah masalah selera saja. membaca resep roti a la taiwan kan dari metode pembuatannya berbeda. dan jelas hasilnya berbeda. selera asia yang menyukai makanan lembut dan empuk. contoh lain new york cheesecake dan japanese cheesecake. lain sekali kan.

feature yang dimiliki breadmaker kenwood ini lumayan lengkap termasuk delay timer. maksudnya kalau mau roti hangat di pagi hari, bahan bisa dimasukkan di malam hari kemudian di setting mesin ini bekerja pada jam tertentu dan matang tepat saat kita waktunya sarapan. dengan kapasitas yang pas untuk keluarga, cocoklaaaah :) apalagi saya suka tampilannya yang sederhana, bersih dan sederhana. tidak banyak tombol yang harus dipencet juga. untuk bisa menggunakannya dalam kapasitas optimal, baca baik-baik manualnya ya. dan ekplorasi dengan seksama :D
so far mudah dibersihkan juga. penting itu. apapun peralatan yang kita miliki harus mudah dibersihkan dan dirawat supaya umurnya panjang dan membantu di dapur dengan maksimal kan. terlihat didalamnya itu bisa diangkat. dicuci seperti biasa tetapi tidak dengan sabut yang kasar ya.
 

Friday, October 14, 2011

corong : the helpfull tool :)

yang merah kecil-kecil dari plastik didalam foto adalah cetakan ke talam atau kue mangkok atau kue lumpang dan berbagai macam - umumnya kue tradisional lainnya. ada yang bahannya terbuat dari plastik seperti dalam foto dan ada juga yang terbuat dari beling yang umumnya bermotif.
berbagai resep kue tradisional dengan model cetakan begini, hasil kue akan maksimal jika cetakan itu dipanaskan sebelum adonan dituang. jadi, kukusan atau dandang dipanaskan dulu - sampai airnya mendidih - kemudian cetakan disusun didalamnya. setelah beberapa saat, cetakan sudah cukup panas, baru adonan dituang kedalamnya.
nah, untuk menuang adonan kedalam cetakan yang panas plus didalam kukusan yang panas tadi, akan lebih mudah kalau ada corong seperti didalam foto tersebut. ujungnya meruncing sehingga mengurangi potensi adonan meleber kemana-mana atau malah tidak masuk kedalam cetakan. mulanya saya melihat foto corong ini dalam beberapa buku resep dan juga dalam tayangan a la chef farah quinn. dimana ya, belinya?
terus setiap kali ada kesempatan ke supermarket atau ke toko bahan kue, saya pasti meluangkan waktu untuk melihat-lihat. belum dapet juga sampai akhirnya ikut hubby jalan-jalan ke toko bahan bangunan. waktu itu siy di home builder center. eh, ada corong ini diantara perlengkapan kunci-handle pintu-gantungan baju dan stiker dinding. alhamdulillah. akhirnya punya juga corong idaman :))

Monday, April 18, 2011

WAJAN SERABI

dipikir-pikir, bikin kue tradisional itu gampang-gampang susah. kalau cake, berbagai macam rasa, bisa dengan satu loyang yang sama. tapi ... kalau kue tradisional, beda nama, beda bentuk, beda cetakannya. kebanyakan diolah secara manual. wong jaman dulu tidak ada listrik. terus baru sekarang-sekarang ini ada resep-resep yang teruji dan mudah. dulu ukurannya feeling nenek, gelas kakek atau ulegan si mbok. weleh ... angel tenan. itulah alasan kenapa malas belajar bikin kue tradisional. termasuk bolu kukus mekar itu. bahannya sederhana dan instruksinya juga singkat. tetapi mekar atau tidak itu membutuhkan latihan dan diskusi yang panjang. bahkan sudah dilakukan semua tips and tricks pun masih ada yang belum berhasil. aneh banget kan? resep yang sama pun :(( tetapi bikin cake dan cupcake terus juga bosan. bagaimana pun lidahnya tetap ingin kembali ke selera asal. itu sebabnya kalau pulang selalu ke pasar. nyari jajanan yang susah dibikin tetapi buanyak pilihannya di pasar. makanya waktu lewat di dekat rawa pening, mampirlah sebentar ke deretan kios dipinggir jalan. mereka menjual wajan dalam berbagai ukuran. ada mainan anak-anak. dan setelah celingak-celinguk, tertambat mata pada wajan ini. beli aja. siapa tahu nanti berminat belajar :)

DANDANG alias KUKUSAN

sebenarnya punya dandang ini sudah sangat lama. hasil shopping di pasar becek juga. kalau tidak salah, harganya 250ribu. kaya'nya siy murah. sebab kalau lihat di toko, yang ukuran lebih kecil harganya hampir sama. punyaku ini ukurannya sekitar 36 cm. sudah cukup untuk sehari-hari. lebih malah. kenapa beli sebesar ini? karena waktu itu adanya hanya ini. sedangkan dandang biasa, dari alumunium, ukuran jauh lebih kecil, sudah punya. ini posting tidak bermaksud pameran. tetapi dalam rangka bolu kukus week NCC, beberapa tanya soal dandang. maksudnya, untuk mengukus itu digunakan dandang seperti apa. saya pakai seperti ini. karena tutupnya dari kaca dan ada lubang untuk mengeluarkan upa air, tidak perlu dibungkus serbet. menyenangkan sekali mengukus bolu kukus mekar dengan dandang seperti ini. tidak harus bolak balik buka tutup dandang. mekar atau tidak juga gampang terlihat. tetapi tidak berarti mengukus dengan dandang biasa tidak jadi ya. sebab bolu kukus mekarku yang pertama juga tidak dengan dandang ini. dandang yang tutup rapat. jadi harap-harap cemas juga waktu membuka tutupnya. oh, ya. dandangku yang lama juga ada fotonya di blog ini. dibawah label "bakeware" juga. maksud hati semoga bermanfaat untuk pemula. dulu saya juga bertanya-tanya seperti apa sajakah alat-alat yang digunakan untuk membuat kue. kalau beli dimana dan berapa harganya. bagaimana cara menggunakannya. berapa banyak alat musti dibeli untuk praktek membuat kue.

Monday, April 11, 2011

shopping di pasar becek :))

setelah janjian bulan sebelumnya batal, akhirnya ketemu juga. sobatku jaman tsanawiyah dulu. jaman masih berkepang dua dengan pita bebek berwarna kuning. berhubung sedang hamil, mintanya asinan. ditambah satu lagi, teman jaman lebih gedhe sedikit. jaman sma. dibawain sambel tumpang sayuirnya wortel sama tauge.

minggu pagi kita bertiga bermalas-malasan sementara si papa dan si anak maen sepeda di car free day. begitu saja kegiatan reuni kecil-kecilan. ngobrol mengenang masa lalu. kadang juga diselipin diskusi masalah terkini. masalah ibu-ibu :)) setelah berasa lapar, baru kita pengen keluar. ke pasar becek di dekat rumah. begitu sampai di depan pasar, mataku langsung tertambat pada gelaran peralatan dapur. dari stainless dan kaca. waahhhhh ... asiiikkk. :)) ada kukusan bersusun tiga stainless ukuran 32 cm. konon di toko harganya 800ribu tetapi disitu cukup 290ribu saja ( fotonya menyusul saja ya ). tutupnya kaca lagi. bahannya bagus dan tebal. jelas beli banget dong. sementara wok teflon ini ukurannya sekitar 30 cm harganya 90ribu saja.
katanya membuat adonan cake dan cookies bagus dalam mangkok stainless atau kaca. nah, itu dia. ada yang 3 ukuran harganya 100ribu saja. jelas di toko tidak mungkin dapet 3 ukuran ini kan? beli beli beli ... :))
ada juga cetakan muffin yang 12 lubang harganya 20ribu. bahannya bagus dan tebal. aku beli dua cetekan muffin itu. fotonya nanti kalau sudah dipakai. ada juga serbet dari kain linen putih seperti di meja makan restoran atau hotel. di ujungnya ada tulisan emirates. harganya 5 ribu per 3 lembar serbet. jadi begitulah ibu-ibu. katanya pamit beli lauk ke pasar malah pulang nenteng belanjaan segambreng. itu juga masih kepikiran ada mangkok kaca tebal bertutup isi 1,5 liter di kardusnya ada tulisan "royalex" harganya 25 ribu saja. sayang, duitnya sudah terkuras untuk kukusan 3 susun, wok teflon, loyang muffin 2, mangkok stainless, dan serbet ... ;((

Sunday, January 16, 2011

GELAS BELIMBING

nah, ini dia yang namanya gelas belimbing. jaman dulu banget. waktu browsing di internet, saya menemukan banyak foto gelas belimbing ini. ada yang berwarna biru juga lho! dulu nenekku punya banyak. seingat saya sampai beberapa bulan lalu saya juga masih punya. giliran pengen bikin kue yang ukurannya dengan gelas ini, dicari-cari tidak ketemu. saya tulis di status facebook juga hanya dikomentari "gelas jadul". nitip cariin ke si mbak yang ibu mertua dan kakak iparnya punya warung di pantai kok belum dapet. akhire ada teman yang baik hati dan tidak sombong membelikan setengah lusin gelas belimbing ini. dikirim jauh dari solo dan ALHAMDULILLAH ... tidak pecah satu pun. sehat selamat kumplit sampai ditangan. thank you again, oom pian ... :))

Wednesday, January 06, 2010

belanja-belanja

inilah hasil keliliong pasar tradisional jakarta. loyang rok barbie dan klakat. karena plan a dan plan b jalan bareng, sekarang punya dua (DUA) klakat seperti di foto ini. ukuran 40x40 harganya 190 ribu. kalau di cilegon harganya 250ribu. siapa yang mau beli satu klakat masih sangat baru ini? email me. okay?



Sunday, October 11, 2009

HOREEE ... oven gasku baru!

horee ...
akhirnya punya oven gas. dua kali lipat lebih besar. setelah tanya sana sini telpon sana sini sms sana sini keliling keliling. thank you hubby, sudah panas-panas dan capek nganterin nyari oven sekaligus ngasih voucher belanja. hue hehe ...

Wednesday, March 18, 2009

baking books

pada dasarnya saya sangat suka membaca. tetapi perjalanan hidup akhirnya mengurangi kegiatan saya membaca. kalau sebelum kejadian mengerikan yang saya alami, masalah besar dalam hobi saya membaca adalah budget yang sangat amat terbatas. setelah kejadian itu masalah saya adalah kekuatan kedua mata saya yang jauh berkurang. dulu saya bisa membaca 2-3 novel dalam sehari dan setelahnya kehausan mencari bacaan lagi. kalau sekarang dalam 3 hari berturut-turut membaca 1 novel dalam sehari, 3 hari sesudahnya kepala saya akan pening tidak kepalang. urat-urat darah yang ada di putih mata saya akan melebar dan warnanya menjadi merah. kelihatan seram kan?
karena budget yang sangat amat terbatas tadi, dari kanak-kanak, ketika anak lain menabung membeli mainan, saya menabung untuk membeli buku yang saya idamkan. setiap hari saya menatapnya dibalik etalase atau menimangnya dengan penuh harap sampai uang saya cukup untuk membelinya.
ketika menjelang remaja, gadis lain sibuk berdandan, saya masih dengan kebiasaan yang sama. setiap minggu saya berganti-ganti toko buku untuk mengintip atau membaca cepat-cepat sebelum penjaga toko menghampiri saya dengan tatapan tidak bersahabat. saya musti menunggu beberapa minggu untuk kembali dan membeli buku idaman saya.
ada saatnya saya sudah bekerja. ketika pulang -kerjanya hanya kontrak dan tidak diperpanjang- saya pulang tidak membawa uang tetapi sekoper buku aneka rupa warnanya dengan perasaan yang bangga dan bahagia tidak terlukiskan.
sekarang dengan hobi baru di dapur, saya punya varian baru saat hunting buku. dulunya paling fiksi thriller yang super menegangkan atau yang fun seperti serial chicklit bahkan teenlit. ada yang baru : COOKBOOK atau baking book alias buku resep. yang ada di foto adalah sebagian buku resep kue yang saya punya hasil hunting 6 bulan terakhir di segala bentuk toko buku. malah beberapa dari kios koran.
ada juga imported baking books. jelas harganya jauh lebih mahal. buku made in indonesia saja sudah mahal. buku memang mahal kan? apalagi yang imported. tapi jujur saja, tidak semua resep di imported baking books sesuai dengan lidah saya. atau mungkin umumnya selera asia yang menggemari kue yang lembut. jadi saya tidak begitu antusias lagi mencari imported baking books kecuali tentang teknik membuat kue atau menghias kue. resepnya ikut resep lokal sajalah :-p atau imported baking books yang selera asia. jepang atau taiwan. japanese cheese cake kan sangat populer dan sangat disukai karena teksturenya sangat lembut.
saya catat bahwa membaca resep musti dengan sebaik-baiknya. supaya tidak salah menakar atau menghitung. jelas kesalahan menakar atau menghitung akan berpengaruh dengan hasil akhir kuenya.
happy reading and baking everyone!

Monday, March 16, 2009

measurement in baking

ini adalah measuring spoons. hadiah dari oom shawn.
yang ini timbangan plastik biasa. banyak ditemukan di supermarket atau toko peralatan bahan kue. memang tidak akurat tapi mendekati. sangat perlu dengan timbangan untuk resep asli indonesia atau sebagian australia. ukuran dengan gram dan mili disebut 'metric'.


ini juga hadiah dari oom shawn. jadi sudah terbang 20 jam sebelum sampai kerumah. oh, ya. ukuran dengan cup banyak dijumpai di resep yang asalnya amerika.


nah, yang tengah adalah yang sengaja saya beli saat memulai belajar membuat kue. lha wong bahannya dari plastik, jelas murah. kalau dot bayi, yah, itu tidak ada rotan akar pun jadi to. untuk resep yang menggunakan puree buah atau kentang atau labu kuning, yang dihaluskan dengan blender, sekalian saja saya menggunakan ukuran yang tercetak di gelas blender. belakangan, untuk menakar cairan yang kurang dari 100 ml, saya menggunakan dot bayi yang lebih kecil. dengan begitu tidak banyak cairan yang tertinggal menempel di dinding botol.



kalau tidak ada measuring spoons yang satu set seperti diatas, bisa digunakan sendok takar hadiah beli susu bubuk. umumnya didalam kemasan atau kalengnya sudah dicantumkan, satu takar sendok tersebut berapa gram atau berapa ml. jadi tidak repot lagi mengukur. kadang hanya membutuhkan sedikit saja. dengan timbangan yang tidak akurat sampai satu dua gram, jelas mempengaruhi hasil kue.
selain sendok takar susu, juga bisa digunakan sendok takar obat. saya sering melihat didalam sendoknya ada tulisan berapa ml. jadi baking made easy, right?
happy baking everyone :-D





oven tangkring & dandang alias kukusan




waktu sudah bosan dengan dandang alias kukusan untuk membuat kue, saya mikir pengen beli oven. dimana ya, belinya? harganya berapa yah?


saya baca-baca blog tetangga, katanya di jakarta ada di daerah cawang. halah, jauh amat siy. masa' iya, di cilegon nggak ada yang jual oven. wong ada yang nerima pesanan kue ulang tahun, masa' nggak ada oven?


tak disangka, suatu sore, lewat di satu jalan, oven-oven berjejer disatu toko. belakangan saya tahu kalau didalam, ada juga beraneka bahan kue. jadi ada peralatan membuat kue sekaligus bahan-bahannya. sekali datang saya hanya melihat-lihat dan melirik harganya. ada yang sesuai dengan budget dan besar ruangan atau tidak.


setelah dirumah, beberapa hari kemudian, saya memutuskan beli yang paling kecil dengan harga paling murah. sebab saya masih belajar, investasinya jangan terlalu besar, dan dapur saya asli type rumah 21. jadi kalau oven dengan gas yang buesar itu, saya musti nitip ke rumah tetangga :-P selain itu, saya punya mixer juga kecil. kapasitas mixer dan oven musti cocok kan.


oven di foto itu harganya hanya seratus ribu rupiah. dari tugas perdananya sampai sekarang sudah sekian ratus kali untuk memanggang kue. berdasarkan -ilmu- yang didapat dari berbagai blog, alhamdulillah belum pernah terjadi 'kecelakaan' seperti gosong. memang pernah kebrangas karena apinya terllau besar.



sekarang, sedikit sudah mulai bisa memanggang kue, sudah mencoba beraneka resep kue, saya sedang merencanakan menggantinya dengan oven yang lebih besar dengan gas. apalagi teman saya kemarin -karena pindahan- merelakan tabung gas besarnya untuk saya. thank you ya, est. kali aku buka toko kue ajah. biar kerja tapi tetap main sama anakku.


kapan ya, beli oven gas yang besar?


eh, by the way anyway busway, oven di foto diatas itu disebut oven tangkring karena dia digunakan dengan 'menangkringkannya' diatas kompor. jadi oven model ini, menurut saya, sangat sesuai untuk pemula dan kuenya hanya dikonsumsi keluarga yang jumlahnya tidak lebih dari 4 orang. kalau saya membuat cupcake, oven ini sekali manggang hanya muat 9 cupcake. bisa siy, dipaksain sampai 12, kalau kue tertentu yang tidak mekar cuma munjung naik ajah. katanya niy, oven model ini ada beraneka rupa harganya. saya tidak tahu berapa macam. sebab di toko itu hanya ada 2 macam. dan menurut saya, yang ini tampilannya lebih bagus.


didalamnya ada 3 rak kawat. tapi saya biasanya hanya menggunakan satu rak saja yang ditengah. akhirnya memang hanya yang tengah.


oh, ya. sebelum digunakan, oven ini dipanaskan dulu sekitar setengah jam. saat itu akan tercium bau tidak sedap seperti karet hangus. tapi tidak lama. ini saran dari mbak yulia maki cakes dot com. thank's ya, bu. kemudian -versi saya- setelah dingin saya bersihkan dan dilap dalam dan luar. baru kemudian saya mencoba untuk pertamakalinya memanggang kue.


setelahnya, apapun kue yang akan dipanggang, selalu panaskan oven terlebih dahulu. supaya panasnya stabil. dan dichek lagi sebelum loyang kue berisi adonan dimasukkan.


aduh, ada lagi. pas teman saya, oom shawn from amerika datang berkunjung, sebelumnya sudah pernah baca blog ini, terpana dan takjub melihat oven saya. how do yo know the temperature? aduh, baking dengan intuisi begini. akibatnya, oom shawn tidak jadi manggang kue dengan resep istimewa dari restorannya. jelas oom shawn tidak tahu bagaimana cara menggunakan oven tangkring. he he he ... :-p


oom shawn, kalau kesini lagi, insya Allah, saya sudah punya oven yang layak dan ada termometernya. jadi oom shawn bisa bikinin dik okta kue yang uenak yah!



Saturday, March 14, 2009

hunting for baking paper







sejak belajar membuat kue dan rajin 'jalan-jalan ke blog' lain, saya jadi penasaran dengan yang namanya papercup momma. belakangan saya tahu kalau ternyata momma cupcake di singapore menggunakan papercup yang disini - di indonesia- jadi terkenal dengan sebutan papercup momma. yang saya agak bingung, mungkin karena baru dalam dunia baking ini, untuk mendapatkan papercup yang warnanya putih itu, tidak semudah yang saya bayangkan. tinggal datang ke toko, tunjuk, sebutkan berapa jumlah yang diinginkan, dibayar, dan selesai.







lalu di muncul juga papercup yang modelnya sama tetapi bahan dan motifnya lebih berwarna. nah, yang ini lebih sulit lagi mendapatkannya. kalau pun ada, jumlahnya sedikit. setiap retailer, saya menyebut begitu, menawarkan motif yang berbeda. yang saya juga bingung, setahu saya, yang membuat cupcake dan yang punya toko kue online dan offline kan belakangan makin banyak, kenapa papercupnya susah didapat yah? kenapa toko bahan kue yang katanya besar dan lengkap di jakarta sekalipun tidak mengakomodasi kebutuhan dan peluang ini?







ketika seorang teman dari amerika sana bertanya, apa yang saya inginkan dari sana sebagai oleh-oleh, saya minta papercup itu. dan lucunya, teman yang bekerja di restoran yang tentunya tahu tentang bakeware dan baking, seharian mencari papercup yang saya maksud, tidak ketemu, katanya.



wah, saya lebih penasaran lagi. masa' siy di kota besar dan di negara sebesar itu, dimana resep-resep american baking berasal, tidak ada papercup itu?








kemudian dari mr.google saya temukan dimana pabriknya. sesuai dengan tulisan di kemasannya 'made in usa'. akhirnya teman saya menemukan dimana membeli papercup putih itu untuk saya. tidak tanggung-tanggung, dia membawa 1000 buah!








mengapa pada awalnya sulit menemukan? karena disana papercup tersebut tidak lazim digunakan untuk memanggang cupcake. tetapi untuk souffle. jadi ketika disebut kertas kue untuk souffle, ketemulah papercup itu. pastry chef di restoran tersebut, jadi tertarik dan bertanya-tanya tentang trend cupcake di indonesia terutama di jakarta dan beberapa kota besar lainnya. saya berikan beberapa alamat blog lain yang memproduksi cupcake dan menggunakan papercup itu untuk memanggang cupcake.








ternyata juga, ukuran solo cup - papercup itu beraneka ragam. ada yang diameter bawahnya hanya 2 centi saja. saya senang sekali ketika menemukan ini. sebab, menurut saya, untuk konsumsi anak-anak, ukuran ini lebih sesuai. tidak terlalu kenyang, dan tidak memungkinkan hiasan yang rumit. ngeles banget yah. pada dasarnya saya belum bisa menghias. masih perlu banyak latihan. sekolah atau kursus juga mungkin.







akhirnya saya mendapatkan juga beberapa papercup yang bermotif, berwarna, berbagai ukuran, dan model. oh, ya. tetangga sebelah saya bekerja di bea cukai dan adiknya bekerja di shipping company. saya menceritakan kerumitan mendapatkan papercup bermotif disini. omong punya omong, ketemulah kesimpulan saya. papercup putih alias solo cup alias souffle cup itu diproduksi di amerika, persisnya di iilinois. dan yang berwarna dan bermotif itu diproduksi di china. nah, sejak geger susu bermelamin dan beberapa produk makanan dan minuman dari china yang berbahaya, semua produk dari china terutama yang berkaitan dengan makanan dan kesehatan, untuk masuk ke indonesia harus melalui sekian macam test dari berbagai departemen terkait. proses yang banyak makan biaya dan makan waktu ini tentunya dianggap tidak menguntungkan oleh eksportir dari china.




hal ini terlihat dari berkurangnya dengan drastis kapal-kapal besar pengangkut barang yang masuk ke pelabuhan barang indonesia, salahsatunya merak. dulu, sebelum geger susu bermelamin, bisa masuk 10-15 kapal dalam seminggu. sekarang ini, sudah hampir setahun, belum tentu ada satu kapal yang masuk. ekor dari masalah ini menjadi panjang. sebab shipping company juga berkurang pendapatan, pekerjaan berkurang, pegawai juga terancam oleh PHK.



dari situlah saya mengambil kesimpulan mengapa papercup made in china sulit masuk ke indonesia. kalau pun ada sekarang, di beberapa toko atau beberapa orang, itu melalui bagasi pesawat ditenteng atau hanya dikirim via paket biasa. itu menjawab mengapa barangnya ada tetapi jumlahnya sedikit. menenteng barang tidak mungkin banyak. masuk sini harus melalui customs. paket pun tidak bisa besar.



semoga sharing saya bermanfaat.