pada dasarnya saya sangat suka membaca. tetapi perjalanan hidup akhirnya mengurangi kegiatan saya membaca. kalau sebelum kejadian mengerikan yang saya alami, masalah besar dalam hobi saya membaca adalah budget yang sangat amat terbatas. setelah kejadian itu masalah saya adalah kekuatan kedua mata saya yang jauh berkurang. dulu saya bisa membaca 2-3 novel dalam sehari dan setelahnya kehausan mencari bacaan lagi. kalau sekarang dalam 3 hari berturut-turut membaca 1 novel dalam sehari, 3 hari sesudahnya kepala saya akan pening tidak kepalang. urat-urat darah yang ada di putih mata saya akan melebar dan warnanya menjadi merah. kelihatan seram kan?
karena budget yang sangat amat terbatas tadi, dari kanak-kanak, ketika anak lain menabung membeli mainan, saya menabung untuk membeli buku yang saya idamkan. setiap hari saya menatapnya dibalik etalase atau menimangnya dengan penuh harap sampai uang saya cukup untuk membelinya.
ketika menjelang remaja, gadis lain sibuk berdandan, saya masih dengan kebiasaan yang sama. setiap minggu saya berganti-ganti toko buku untuk mengintip atau membaca cepat-cepat sebelum penjaga toko menghampiri saya dengan tatapan tidak bersahabat. saya musti menunggu beberapa minggu untuk kembali dan membeli buku idaman saya.
ada saatnya saya sudah bekerja. ketika pulang -kerjanya hanya kontrak dan tidak diperpanjang- saya pulang tidak membawa uang tetapi sekoper buku aneka rupa warnanya dengan perasaan yang bangga dan bahagia tidak terlukiskan.
sekarang dengan hobi baru di dapur, saya punya varian baru saat hunting buku. dulunya paling fiksi thriller yang super menegangkan atau yang fun seperti serial chicklit bahkan teenlit. ada yang baru : COOKBOOK atau baking book alias buku resep. yang ada di foto adalah sebagian buku resep kue yang saya punya hasil hunting 6 bulan terakhir di segala bentuk toko buku. malah beberapa dari kios koran.
ada juga imported baking books. jelas harganya jauh lebih mahal. buku made in indonesia saja sudah mahal. buku memang mahal kan? apalagi yang imported. tapi jujur saja, tidak semua resep di imported baking books sesuai dengan lidah saya. atau mungkin umumnya selera asia yang menggemari kue yang lembut. jadi saya tidak begitu antusias lagi mencari imported baking books kecuali tentang teknik membuat kue atau menghias kue. resepnya ikut resep lokal sajalah :-p atau imported baking books yang selera asia. jepang atau taiwan. japanese cheese cake kan sangat populer dan sangat disukai karena teksturenya sangat lembut.
saya catat bahwa membaca resep musti dengan sebaik-baiknya. supaya tidak salah menakar atau menghitung. jelas kesalahan menakar atau menghitung akan berpengaruh dengan hasil akhir kuenya.
happy reading and baking everyone!
No comments:
Post a Comment