akhirnya : OVEN BARU!

akhirnya saya beli oven juga. setelah bosan mencoba dengan microwave oven yang hasilnya berbeda dengan oven biasa. ngintip di blog lain ovennya keren-keren. ada yang oven dengan tabung gas besar, ada yang gabung dengan kompor, dan sebagainya.

saya membelinya tanpa sengaja. meski sudah dipikirkan. kebetulan lewat disatu toko dan terlihat deretan oven. ada yang oven gas ukuran besar sekali. tidak bisa masuk kerumah. jadi akhirnya karena sedang level belajar, saya pilih oven tangkring yang paling kecil saja. hanya seratus ribu rupiah.

selama dalam perjalanan pulang, sibuk sekali kepala saya memutuskan resep mana yang dipilih untuk mencoba pertama kalinya. terus saya sms mbak yulia makicakes. tips menggunakan oven tangkring pertamakalinya. hanya diminta memanaskan diatas kompor sekitar 30 menit sampai akhirnya bau karet gosong hilang.

malemnya langsung dicoba. kapan lagi? pilihan jatuh ke buttercake 2 telur dari NCC. karena bahannya ada semua dan porsinya kecil. kalau tidak berhasil tidak rugi besar. karena gemas melihat foto-foto cupcake, saya juga membuatnya dalam bentuk cupcake. sisanya dalam loyang kecil.

ternyata percobaan pertama apinya terlalu besar. sehingga cake membentuk gunung tinggi seperti muffin. dan sisanya nyaris gosong sebab anakku sudah tidak mau ditawar lagi mau tidur. mama bobo' mama bobo'. papanya jelas tidak tahu bagaimana nasib cake didalam oven baru. tapi rasanya tetap enak. tidak heran resep buttercake 2 telur ini -menurut pengamatan saya- terhitung resep yang paling sering dibuat dan dicoba. terima kasih untuk NCC- Fatmah Bahalwan yang sudah berbagi resep ini. amal jariyah ya, Bu Fatmah.

menjelang tidur masih sibuk berpikir, resep mana lagi yang mau dicoba dengan oven yah? sebab harus terjalin komunikasi yang mesra antara saya-kompor-oven untuk menghasilkan cake yang enak rasanya dan bagus penampilannya. tapi saya lebih berhati-hati dengan latihan baking dengan oven kali ini sebab proses belajar membuat cake ini -saat masih dalam tahap mengukus- sudah memakan korban mixer satu. saking semangatnya. mixernya menyerah begitu saja.

sampai nanti.